Wartawan Beri Masukan dan Kritik ke Ahmad Luthfi

Ngobrol Bareng Gubernur Jateng

Hal senada juga di sampaikan oleh Ketua PWI Jawa Tengah, Setiawan Hendra Kelana. Menurut dia, literasi digital sangat penting sekali. Perkembangan teknologi yang pesat ini, di era kecerdasan buatan (AI) ini bukan berarti semua orang dapat memahami.

“Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan perkembangan teknologi atau era digital ini untuk kebaikan media massa,” katanya.

Di sisi lain, Setiawan juga mengapresiasi kolaborasi yang terus dibangun antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan rekan-rekan wartawan dan media massa. Baik pemerintah maupun media tidak dapat berdiri sendiri sehingga di perlukan adanya kolaborasi.

“Pertemuan seperti ini sangat akrab dan hangat. Mudah-mudahan acara seperti ini dapat di lakukan secara berkala oleh Pemprov dan bisa menjadi ruang untuk menyampaikan aspirasi dan uneg-uneg dari teman-teman wartawan. Kami siap berkolaborasi dengan Pemprov Jateng untuk bersama membangun provinsi,” katanya.

BACA JUGA :  100 Hari Luthfi-Yasin Hadirkan Kartu Zilenial Fasilitas Gratis bagi Anak Muda

Atas semua masukan, saran, dan kritik tersebut, Ahmad Luthfi menyampaikan terima kasih kepada para wartawan di Jawa Tengah. Menurutnya, jurnalis sudah menjadi bagian dalam aktivitasnya selama ini.

“Terima kasih masukannya. Saran dan masukan rekan-rekan wartawan akan saya jalankan. Saya ini orange ya ngene iki. Apa anane. Rak tak gawe-gawe. (Saya ini orangnya ya begini. Apa adanya. Tidak saya buat-buat),” ungkap Ahmad Luthfi.

Ia meminta kepada rekan-rekan wartawan di Jawa Tengah untuk selalu kritis. Artinya, memberikan kritik dan saran kepada pemerintah provinsi yang konstruktif dan destruktif.

“Saya sudah bergaul lama dengan wartawan dan tidak ada jarak di antara kita. Jadi kami ingin mengedepankan pendekatan konstruktif yang mendidik daripada kasuistis. Saya titip pesan itu,” jelasnya.