Salah satunya adalah menara bambu setinggi beberapa meter yang dihiasi sepeda tua serta elemen dekorasi anak-anak dari bagian bawah hingga ke pucuknya.
Struktur unik itu langsung menarik perhatian peserta dan menjadi titik foto favorit.
Tak hanya itu, Kosti juga bekerja sama dengan smpantura untuk menggelar lomba video pendek. Lomba ini digagas sebagai ruang kreatif bagi peserta sekaligus dokumentasi visual yang mampu merekam suasana dan nilai sejarah dari gelaran Tejon.
“Terima kasih kepada panitia, Pemkot Tegal dan smpantura yang telah ikut menyukseskan acara ini. Gotong royong seperti inilah yang membuat hobi sepeda klasik tetap hidup dan punya makna,” jelas Sutari. (**)


