Menurut Fahmi, pemerintah daerah tidak hanya menerima bantuan perangkat, tetapi juga menyiapkan pendampingan. Dan pelatihan serta evaluasi berkelanjutan bagi guru dan tenaga kependidikan.
Pelatihan operator sekolah telah di lakukan agar pemanfaatan IFP berjalan optimal. Fahmi berharap, sisa 246 sekolah yang belum terakomodasi dapat di lengkapi pada 2026.
Kepala SD Negeri Mangkukusuman 2, Wulan Garini, menyambut baik kebijakan digitalisasi pembelajaran tersebut.
Menurut Wulan, kehadiran IFP sangat membantu guru dalam menyampaikan materi secara lebih variatif dan mudah di pahami siswa.
“Dengan IFP, pembelajaran menjadi lebih hidup. Guru bisa menampilkan materi visual, video, maupun simulasi yang membuat siswa lebih fokus dan antusias mengikuti pelajaran,” ujar Wulan. (**)


