Pemprov Jateng Komitmen Selesaikan Backlog Perumahan 1.332.968 Unit

Gus Yasin juga memaparkan, tantangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Antara lain, luas baku sawah yang terus mengalami penurunan. Tercatat, dari tahun 2019 hingga 2024 tercatat penurunan seluas 62.193Ha, dari 1.049.661 ha menjadi 987.468 ha. Persoalan lainnya, menyangkut ketersediaan sumber daya air, perubahan iklim, degradasi lahan akibat pupuk kimia. Kemudian,  gejolak harga serta distribusi dan rantai pasok hasil produksi.

Reses juga di hadiri pimpinan Danantara, yang melibatkan sejumlah BUMN, antara Semen Indonesia dan PTPN. Kedua perusahaan berkomitmen akan memberikan kontribusi terhadap Jawa Tengah, melalui beberapa skema antara lain penanaman singkong, kelapa dalam pengembangan gula semut, dan pengembangan ternak ayam.

Di temui usai pertemuan, Gus Yasin mengatakan, jika rencana investasi BUMN ini akan di perdalam, dengan menyesuaikan program ketahanan pangan yang melibatkan petani di Jawa Tengah. Adapun terkait backlog, Semen Indonesia Holding menyediakan inovasi terbaru melalui bata interlog.

BACA JUGA :  1.000 Pelari Ikuti Friendship Run Borobudur Marathon 2025 di Solo, Ahmad Luthfi Dorong Keterlibatan UMKM

“Kami akan dalami lagi, fasilitasi mana saja yang di butuhkan dan bisa di kerjasamakan dengan petani. Terkait backlog, tadi juga pemaparan dari Semen Indonesia Holding juga menyampaikan ada yang namanya Bata Interlog,” kata Gus Yasin.

Dia menegaskan, Pemprov Jateng optimis akan mampu memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani. Kehadiran Komisi VI DPR RI tersebut, di harapkan dapat memberikan dukungan dan fasilitasi kepada Pemprov Jateng.

“Sehingga program yang kami jalankan bukan hanya menjadi agenda Jateng, tetapi menjadi gerakan pembangunan bersama yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Tengah,” pungkasnya. (**)