Libur Nataru di perkirakan di manfaatkan masyarakat untuk berwisata maupun pulang kampung. Berdasarkan prediksi Polri, mobilitas masyarakat di Jawa Tengah selama periode ini mencapai sekitar 8,7 juta orang. Kondisi tersebut di harapkan turut menggerakkan sektor pariwisata dan UMKM di daerah.
“Dengan mobilitas ini, hotel dan UMKM di Jawa Tengah di harapkan ikut ramai. Ada perputaran ekonomi, sekaligus pengaturan lalu lintas agar kepadatan di sekitar rest area bisa di minimalkan,” ujar Ahmad Luthfi.
Salah seorang pengguna jalan asal Tangerang, Asruddin, mengaku perjalanannya menuju Yogyakarta berjalan lancar dan tidak ada kendala. Ia menilai kondisi jalan tol dan fasilitas rest area di Jawa Tengah nyaman dan bagus.
“Jalannya lancar, rest area juga tidak terlalu penuh. Rencana liburan ke Yogyakarta sekaligus menjenguk orang tua, mungkin lanjut ke Magelang atau Dieng,” kata Asruddin.
Ia memilih saat libur kerja dan liburan anak sekolah, sehingga bisa pergi satu keluarga selama beberapa hari.
Hal senada di sampaikan sopir bus pariwisata, Tarmizi, yang mengaku permintaan perjalanan wisata meningkat selama libur Nataru. Dalam sepekan terakhir, ia telah mendapat empat jadwal perjalanan.
“Rest area dan pos pelayanan sangat membantu. Istirahat pengemudi itu penting, biasanya 30 menit sampai satu jam. Dengan fasilitas yang ada, perjalanan jadi lebih aman. Adanya pos pelayanan selama libur Nataru ini juga sangat membantu,” ujarnya. (**)


