Tapi karena harus mengalah akibat pandemi, pembangunannya baru terealisasi tahun 2022 lalu.
“Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini saya minta dukungan semua pihak, terutama lembaga vertikal dan samping selaku penyelenggara pelayanan publik untuk ikut serta membuka dan mengintegrasikan pelayanan di MPP Satya Dahayu ini. Partisipasi bapak, ibu menjadi bagian penting dan sangat menentukan kualitas pelayanan publik yang kita berikan pada masyarakat, pada pelaku UMKM juga investor,”kata Umi.
Kehadiran MPP Satya Dahayu ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat , dan kehadiran Pemerintah Daerah dapat semakin dirasakan masyarakat Kabupaten Tegal.
“Cukup datang di MPP ini, semua pelayanan sudah terintegrasi, seperti Taspen yang semula di Pekalongan, Paspor yang semula diurus di Imigrasi Pemalang, kini cukup di MPP,”ungkapnya.
MPP Satya Dahayu yang berada di Jalan Jenderal A Yani Procot, Slawi ini, bukan sekedar kantor pelayanan terpadu satu pintu, melainkan pelayanan yang terintegrasi, baik proses bisnisnya maupun data pelayanannya melalui portal.
“Digitalisasi MPP yang sedang kita rancang akan memudahkan masyarakat mendapatkan layanan melalui portal, sehingga pelacakan dokumen yang sedang atau telah selesai diproses akan lebih mudah dilakukan, di samping kinerja dan operasional MPP ini juga bisa saya pantau melalui dashboard di aplikasi khusus pengelola MPP,” jelas Umi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Moh Soleh diwakili Sekretaris DPMPTSP Tien Mei Antiyas menyampaikan ada 22 instansi yang tergabung di MPP Satya Dahayu yang memberikan 169 jenis layanan.


