Jateng Jadi Produsen Batik Terbesar Se-Indonesia

“Ada tantangan untuk Go Global. Kita tahu untuk menjadi Go Global itu standarisasi UMKM ini harus terpenuhi,” kata Gus Yasin, sapaan akrabnya, yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Wagub tambahkan, belum lagi pameran lain yang di laksanakan pada beberapa tempat, juga selalu menunjukkan transaksi yang menggembirakan. Melalui event di Jakarta, atau di Soloraya, misalnya menunjukkan bahwa produk yang di pamerkan Dekranasda Jawa Tengah sangat di minati pasar.

Dia terus mendorong kabupaten/kota untuk memunculkan potensi khas daerah. Potensi khas tersebut yang akan membuka peluang besar pasar, bahkan di kelas internasional.

Momen Rakerda Deskranasda Tahun 2025, kata Gus Yasin, harus di manfaatkan untuk membahas peluang-peluang tersebut. Kalender pameran yang akan di susun pada tahun 2026, di harapkan dapat menjadi ajang strategis serta tempat kurasi untuk meraih produk terbaik.

BACA JUGA :  Pengamanan Kawasan Hutan, Tiga KPH Jalin Sinergi Dengan Polres Tegal

Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terhadap UMKM juga sangat serius. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, menunjukkan komitmen tersebut, melalui pencairan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku ekonomi menengah ke bawah.

Penyaluran KUR di Jawa Tengah, bahkan tercatat tertinggi di Indonesia. Total KUR dari tahun 2025 sampai tahun 2025, tercatat sebesar Rp 361, 36 trilun, dengan 10,31 juta debitur.

Di satu sisi, investasi di Jawa Tengah juga berkembang pesat. Beberapa proyek strategi nasional sudah di laksanakan di Jateng, dan membawa angin cerah untuk industri makro.

Di sisi yang lain, KUR membuka peluang modal untuk pelaku ekonomi menengah ke bawah. Sedangkan investasi kawasan industri di tujukan untuk pengusaha yang lebih makro.