SEMARANG, smpantura – Ruang depan Asrama Mahasiswa Aceh Semarang di Jalan Banjarsari, Tembalang, Kota Semarang, kini tampak berbeda dari hari-hari sebelumnya. Jika biasanya suasananya lengang, kali ini tempat itu dipenuhi tumpukan dus dan karung.
Di salah satu sudut, terlihat berjejer karung-karung beras, dus berisi makanan, minuman, minyak goreng, gula, hingga mi instan yang menumpuk tinggi.
Beberapa mahasiswa terlihat sibuk memilah dan mengepak barang-barang tersebut. Mereka bekerja bersama, memasukkan setiap bahan ke dalam kantong plastik satu per satu.
“Semua bantuan ini nanti akan kita sebar dan di bagi ke mahasiswa yang kami data. Bantuan makanan ini sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Ketua Ikatan Pelajar Aceh Semarang, Muhammad Haekal Halifah, Kamis, 11 Desember 2025.
Timbunan logistik tersebut di drop oleh Pemprov Jawa Tengah, usai Gubernur Ahmad Luthfi mengunjungi asrama tersebut sehari sebelumnya. Gubernur silaturahmi dan berdialog dengan para mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Di depan orang nomor satu di Jawa Tengah itu, para mahasiswa ngudha rasa alias curhat. Beberapa nampak menangis tatkala menceritakan kabar kondisi yang di alami keluarganya di seberang sana.
Ada pula yang bingung biaya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bayar kuliah, sedangkan kondisi keluarga di Aceh masih tak jelas.
Mendengar itu, Ahmad Luthfi langsung angkat bicara. Ia menginstruksikan jajarannya agar segera mengirim bantuan logistik untuk para mahasiswa. Tak hanya itu, Gubernur juga membantu membayar kos tiga bulan ke depan dan biaya kuliah.


