Di sinilah esensi pelayanan publik bekerja. Negara hadir, mendengar, dan bergerak. Dari gawai hingga ruang layanan fisik.
Program JNN dan Kantor Gubernur Rumah Rakyat menjadi cerminan arah kepemimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen: pelayanan yang responsif, inklusif, dan membumi. Teknologi di gunakan bukan untuk menciptakan jarak, melainkan menjembatani. Sementara ruang tatap muka tetap di jaga agar negara selalu terasa dekat.
Pada akhirnya, pemerintahan yang baik bukan yang paling banyak berbicara, melainkan yang paling sungguh mendengar. Pelayanan publik bukan tentang seberapa canggih teknologi atau seberapa megah gedung pemerintahan. Ia tentang kemauan untuk hadir, mendengar, dan menanggapi.
Di Jawa Tengah, kehadiran itu di rawat pelan-pelan. Dari layar ponsel hingga ruang pertemuan sederhana, agar negara tak hanya bekerja cepat, tetapi benar-benar terasa dekat di kehidupan masyarakat. (**)


