Inilah Asal Usul Sungai Gung Tegal dan Kisah Nyai Gung

Legenda Nyai Gung : Jangan Ambil Apapun Selain Air, dan Jangan Serakah

Nyai Gung menawarkan pertolongan dengan satu syarat, apabila ia berhasil memunculkan sumber air, maka masyarakat harus menjaga sungai yang akan terbentuk itu dengan sepenuh hati tidak boleh mengambil apa pun darinya selain air, dan tidak boleh bersikap serakah. Karena terdesak kebutuhan, warga menyetujui permintaan tersebut.

Dengan menancapkan tongkatnya ke tanah, muncullah mata air yang terus mengalir dan membentuk Sungai Gung seperti yang di kenal hingga kini. Sejak saat itu, kehidupan warga membaik. Tanah kembali subur, panen melimpah, dan warga pun hidup sejahtera. Namun, cerita tidak berhenti di situ.

Orangtua Diah juga menceritakan tentang seorang pemuda bernama Wira yang melanggar larangan Nyai Gung. Wira sering menyelam ke dasar sungai untuk mencari batu-batu berkilau, bahkan sempat mengambil sebuah batu permata. Tak lama kemudian, Wira menghilang secara misterius. Banyak yang percaya bahwa Nyai Gung murka dan menariknya ke dasar sungai.

BACA JUGA :  Teror Korban Kecelakaan Kereta Api di Tegal

Sejak saat itu, masyarakat semakin menghormati Sungai Gung. Beberapa warga mengaku pernah mendengar suara perempuan menyanyikan tembang Jawa saat malam hari, terutama saat bulan purnama. Meski tidak semua bisa mendengarnya, mereka yang mendengar suara tersebut sering merasa tenang, seperti sedang ditemani oleh sosok yang tidak tampak.

Asal usul Sungai Gung atau Kaligung masih banyak diuntungkan oleh masyarakat sekitar. Kendati hanya cerita poklor, namun sarat makna dan nasihat bagi masyarakat. Semoga bisa dijadikan pengingat untuk tetap menjaga kelestarian Kaligung. (**)