Brebes  

Inilah Asal Usul Kali Keruh Bumiayu

Dari Kisah Tumenggung Pusponegoro Hingga Desa Kali Sumur

BREBES, smpantura – Kondisi sungai yang melintang di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini, sama seperti namannya. Kondisi airnya selalu keruh atau berwarna kecoklatan. Meski saat musim kemarau, warna airnya tetap keruh. Sehingga sungai ini di namakan Kali Keruh, seperti kondisi airnya yang selalu keruh.

Meski demikian Kali Keruh ini merupakan fitur alam yang unik di Bumiayu. Keberadaanya juga menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat sekitar. Sebab, di Kali Keruh ini kaya kandungan material alam, seperti batu dan pasir. Dua sumber alam ini, menjadi penghidupan warga sekitar.

Terlepas dari itu, Kali Keruh juga menyimpan sejarah yang panjang. Bahkan, berkaitan dengan perjuangan bangsa melawan penjajah Belanda.

Dari berbagai sumber yang di gali smpantura.news, nama Kali/Sungai Keruh di ambil dari kondisi airnya yang keruh berwarna coklat. Kekeruhan air sungai ini konon berasal dari anak sungai yang mengalir dari mata air di kawasan Gunung Sumping. Ini yang membawa sedimen tanah dan material lain ke sungai utama.

BACA JUGA :  Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Keruh Bumiayu

Keberadaan Kali Keruh berkaitan dengan kisah Tumenggung Puspanegara. Beliau merupakan, Bupati Brebes yang menentang penjajah . Di mana salah satu versi legenda mengatakan, Tumenggung Pusponegoro ini meninggalkan pertemuan agung Sunan Paku Buwana VII, yang akhirnya menciptakan kondisi yang memicu terbentuknya Kali Keruh dan Kali Sumur.

Sedangkan Kali Sumur ini, merupakan desa yang berada di huli sungai Kali Keruh. Desa ini muncul Menurut cerita rakyat, desa ini muncul berawal dari air sungai yang keruh membuat warga harus membuat lubang-lubang galian atah sumur di dataran rendah untuk mendapatkan air lebih bersih.