Slawi  

High Level Meeting Digelar Guna Antisipasi Inflasi Nataru

SAMBUTAN: Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyampaikan sambutan pada acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Tegal di Ruang Rapat Bupati Tegal, Kamis (18/12/2025).

Kemudian mengintensifkan operasi pasar/gerakan Pangan Murah dan stabilisasi pasokan untuk menjaga keterjangkauan harga. Dan menjamin kelancaran distribusi, dengan memastikan kecukupan armada dan memprioritaskan kendaraan yang membawa bahan pangan.

TPID wajib melakukan komunikasi intensif dan pemantauan inflasi secara harian, serta menyampaikan laporan kepada Pemerintah Provinsi dan Kementerian Dalam Negeri, serta melakukan komunikasi publik, menyampaikan informasi harga dan stok secara terbuka agar masyarakat tetap tenang serta tidak terpengaruh hoaks terkait kelangkaan barang.

“Koordinasi lintas sektor adalah kunci. Seluruh OPD terkait, para Camat, Bulog, BI, stakeholder logistik, dan pelaku usaha perlu memperkuat intervensi dan kolaborasi konkret untuk menjaga inflasi Kabupaten Tegal tetap terkendali,” ujar Bupati Tegal.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud dalam paparannya menyampaikan indeks perkembangan harga (IPH) relatif masih berada dalam rentang kendali yaitu 2,5±1 persen, kecuali
pada Januari dan Mei 2025.

BACA JUGA :  PMI Kabupaten Tegal Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Atap Rumah Ambruk

“Januari karena terjadi La Nina , supply volatile food terganggu. Mei supply melimpah pasca panen raya, normalisasi demand pasca Idul Fitri. Kemudian pergerakan harga komoditas naik sekitar Idul Fitri, relaksasi pada periode setelahnya, dan naik lagi pada 2 bulan terakhir . Dan Nataru demand akan meningkat,” sebutnya

Beberapa komoditas perlu mendapat perhatian.

Beberapa harga komoditas 6 bulan terakhir tercatat sampai minggu 2 Desember 2025 untuk beras medium masih di atas HET dan berpotensi mempengaruhi indeks perkembangan harga (IPH) secara signifikan.