SEMARANG, smpantura – Perempuan memegang kunci dalam menciptakan tatanan masyarakat yang rukun dan berkelanjutan melalui kontribusi aktifnya di ranah sosial. Dengan mempererat ikatan antar-komunitas, keterlibatan perempuan mampu mewujudkan lingkungan inklusif yang menghargai keberagaman bagi semua kalangan.
Saat menghadiri Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-97 di Gedung Grhadika Bakti Praja, Jumat (19/12), Ketua TP PKK Jateng Hj. Nawal Arafah Yasin, M.S.I, menekankan pentingnya peran tersebut. Momentum peringatan tingkat Provinsi Jawa Tengah ini menjadi wadah bagi Nawal untuk menyampaikan pesan-pesan strategisnya.
“Saat perempuan di libatkan dalam gerakan sosial, ruang komunitas. Serta kegiatan yang berbasis gotong-royong, maka terbentuklah lingkungan yang lebih inklusif, peduli dan saling mendukung,” katanya.
Sebagaimana Tema Hari Ibu Tahun ini, “Perempuan Peduli Masyarakat Harmoni”, kata Ning Nawal, Hari Ibu menjadi momentum untuk memperluas pemahaman masyarakat. Sesuai dengan Tema
Hari Ibu, kata dia, bukan sekadar ‘Mother Day’ tetapi juga merupakan ‘Indonesia Women’s Day’, atau hari perempuan Indonesia. Hari untuk menghormati serta mengapresiasi peran, andil dan dedikasi perempuan di semua bidang kehidupan. Serta kesetiaan perempuan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu selaras dengan keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 yang menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Yakni, dalam rangka memperingati di selenggarakannya Kongres Perempuan I di Yogyakarta, yang pada tanggal 22 – 25 Desember 1928. Kongres ini di ikuti 30 organisasi perempuan, dan menghasilkan keputusan yang sangat penting dan relevan hingga saat ini .


