Hari Bela Negara, Wagub Jateng Ajak Jaga Keutuhan Bangsa

Lebih lanjut, saat memperingati Hari Bela Negara ke-77, masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tengah di uji oleh bencana. Melihat sejarah, ketiga wilayah ini memiliki peran sejarah yang luar biasa dalam perjalanan Republik. Untuk itu, ujian yang sedang di hadapi mereka menjadi panggilan bagi semua lapisan masyarakat untuk hadir dan membantu.

Dari Aceh, Indonesia belajar tentang keteguhan sebuah wilayah yang sejak masa kerajaan telah menjadi benteng pertahanan Nusantara. Pada masa revolusi kemerdekaan, Aceh di sebut sebagai daerah yang menyumbang modal. Karena dukungan rakyatnya baik logistik, pesawat maupun dana yang menjadi penopang diplomasi dan perjuangan republik.

“Tanpa keteguhan Aceh, perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak akan sekuat yang kita kenal hari ini,” katanya.

Selanjutnya dari Sumatera Utara, masyarakat mengenang semangat juang rakyat Medan, area dan perlawanan heroik di berbagai kota yang tidak pernah padam.
Sumatera Utara menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap agresi Belanda dan menjadi wilayah strategis yang menjaga kesinambungan pemerintah Republik.

BACA JUGA :  Ahmad Luthfi Resmikan Ekspor Perdana Bus Karoseri Laksana ke Sri Lanka, Produk Jawa Tengah Diterima Pasar Global

“Ketangguhan rakyat Sumatera Utara menjadi bagian dari pondasi berdirinya negara kita,” katanya.

Kemudian dari Sumatera Barat barat, khususnya Bukit Tinggi, lahirlah PDRI. Penyelamat Republik Indonesia dalam masa paling kritis. Ketika ibukota negara di duduki, justru dari Sumatera Barat pemerintahan Republik Indonesia tetap Hidup.

Tanpa keberanian para tim pemimpin dan rakyat di wilayah ini, sejarah Indonesia akan sangat berbeda. Dan peringatan hari bela negara dan tidak akan memiliki makna seperti hari ini.