“Dengan adanya penerbangan langsung ini, potensi peningkatan investasi dan kunjungan wisata mancanegara ke Jawa Tengah akan semakin besar,” katanya.
Minat Masyarakat
Ahmad Luthfi juga mendorong pembukaan rute internasional lainnya melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Tingginya minat masyarakat tercermin dari tingkat keterisian penerbangan perdana Scoot yang mencapai sekitar 80 persen.
“Konektivitas antarnegara dan antarprovinsi ini di harapkan dapat meningkatkan devisa. Serta membuka peluang investasi baru di Jawa Tengah,” imbuhnya.
Sementara itu, General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Sulistyo Yulianto, mengatakan, kembalinya status internasional bandara menjadi momentum strategis bagi Jawa Tengah untuk kembali terhubung langsung dengan jaringan penerbangan global.
“Pembukaan rute Semarang-Singapura menegaskan Jawa Tengah kompetitif dalam peta penerbangan regional dan memperkuat peran bandara ini sebagai gerbang internasional,” ujarnya.
Pembukaan rute tersebut juga mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu penumpang penerbangan perdana, Tan Sri Marlin, warga Kota Semarang, mengaku sangat terbantu dengan adanya penerbangan langsung ke Singapura.
“Senang sekali. Ini sudah lama di nanti karena sekarang bisa langsung ke Singapura tanpa transit di Jakarta. Jauh lebih nyaman dan tidak melelahkan,” katanya.
Dengan di bukanya direct flight Semarang-Singapura, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis konektivitas internasional akan semakin kuat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah secara berkelanjutan. (*)


