“Serap semua ilmu yang diberikan, lalu tularkan kepada pelaku UMKM lainnya agar semakin banyak usaha kecil yang tumbuh dan kuat,” jelasnya.
Asisten Manajer Fasilitasi Pendanaan Inkubator Tegal Keminclong (INTEK), Prayitno menjelaskan, lembaganya berperan sebagai wadah pembinaan UMKM agar lebih tangguh dan siap bersaing.
Menurut Prayitno, banyak pelaku UMKM yang sudah bisa memproduksi barang, tetapi masih kesulitan dalam menjual dan memasarkan produk.
“Melalui INTEK, kami membantu mereka memahami strategi pemasaran, memperbaiki kemasan, mencari jejaring hingga meningkatkan kapasitas produksi,” jelas Prayitno.
Program inkubasi UMKM yang dijalankan INTEK berlangsung selama enam bulan, dimulai dari sosialisasi hingga pelatihan intensif. Fokusnya pada sektor industri kreatif seperti kuliner, jasa pernikahan dan usaha berbasis layanan.
“Harapannya, setelah enam bulan pendampingan, UMKM di Kota Tegal bisa naik kelas dan memiliki sistem usaha yang lebih profesional,” pungkas Prayitno. (**)


