Slawi  

BSPS Dukung Renovasi 35 Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Tegal

Sepanjang pengamatannya di dua desa tersebut, rumah yang berhasil dipugar menjadi lebih layak, baik dari sisi kesehatan maupun kenyamanannya. Dari segi kondisi bangunan yang sebelumnya semi permanen kini menjadi bangunan permanen yang kokoh.

Meski demikian, Joko meminta adanya pendampingan lanjutan pasca program, terutama pada keluarga penerima manfaat yang lantai rumahnya belum sampai diplester, termasuk mereka yang belum memiliki sanitasi layak seperti air bersih, jamban keluarga maupun kamar mandi. Sehingga pihaknya menyarankan pemerintah desa setempat ikut berkontribusi mengalokasikan dana desanya untuk penyempurnaan rehab RTLH dimaksud.

“Saya menyarankan pemerintah desa bisa mengalokasikan anggaran desanya agar mereka bisa memiliki sarana sanitasi yang lebih layak. Sebab ini aspek paling penting untuk mendukung kesehatan anggota keluarga,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dirinya juga meminta pemerintah desa ikut membantu menuntaskan program pemda merehab RTLH di wilayahnya dengan menganggarkannya lewat pendanaan APBDes.

BACA JUGA :  Perbaikan DI Gung Tegal Dianggaran Rp 85 M

Apresiasi juga disampaikan Joko kepada tenaga fasilitator yang sudah memverifikasi ketepatan sasaran dan ikut mendampingi proses pengerjaannya. Demikian halnya dengan pemerintah desa dan warga penerima manfaat yang mampu berswadaya serta warga lainnya yang ikut membantu, bergotong-royong, pada pelaksanaan progam ini baik secara moril maupun materiil.

“Semoga melalui program rehab rumah ini, target perbaikan RTLH di Kabupaten Tegal cepat tuntas, sehingga angka kesejahteraan masyarakatnya juga akan terus meningkat,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Bumiharja Imam Sukanto menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada jajaran Pemkab Tegal yang telah membantu warganya mewujudkan impian tinggal di rumah layak huni.