SLAWI, smpantura – Masyarakat Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, tentu tidak asing dengan Sungai Gung atau Kaligung. Sungai sepanjang 48 Kilometer ini membelah dua wilayah ini.
Kaligung ini memiliki sumber mata air di Kaki Gunung Slamet, dan bermuara di Laut Jawa. Seperti alur sungainya, Kaligung mempunyai sejarah panjang. Bahkan, sungai ini sangat erat dengan kehidupan masyarakat setempat. Lalu bagaimana asal usul sungai ini?.
Awal muasal Sungai Gung ini, ternyata tidak lepas dari legenda Si Gringsing dan Si Kasur. Legenda suami istri ini sampai sekarang tak lekang dimakan zaman.
Salah satu cerita rakyat di Tegal lainnya, adalah legenda Si Gringsing dan Si Kasur. Keduanya merupakan suami istri yang berubah menjadi ular. Sang suami bernama Si Gringsing dan sang istri bernama Si Kasur.
Cerita ini berkembang di masyarakat Tegal yaitu di wilayah Bumijawa, Bojong, Lebaksiu, dan sekitarnya. Masing-masing wilayah tersebut alur ceritanya hampir sama, cuman yang membedakan adalah nama tempat lokasi Si Kasur dan Si Gringsing.
Tak jarang oleh masyarakat cerita Si Gringsing dan Si Kasur ini dikaitkan dengan kejadian bencana seperti alam gempa bumi, longsor, dan banjir. Mereka mengaitkan bencana tersebut dengan cerita bahwa bencana tersebut di sebabkan oleh Si Gringsing dan Si Kasur ingin bertemu.
Cerita Mengapa Si Gringsing dan Si Kasur Berubah Menjadi Ular? Ini ceritanya. Dahulu kala ada sepasang suami istri, masih pengantin muda bernama Si Gringsing dan Si Kasur. Sang suami, Si Gringsing bekerja sebagai seorang petani, sementara Si Kasur setiap hari bertugas mengantarkan makanan untuk suami.


