Nyai Tanjang yang iba, akhirnya menyembunyikan Pangeran Purbaya. Saat Salingsingan tengah mencari keberadaan Pangeran Purbaya, dan bertemu Nyai Tanjang, berkilah tidak mengetahui keberadaan Pangeran Purbaya. Pangeran Purbaya lolos dari kejaran Salingsingan, dan dirawat hingga sembuh.
Pangeran Purbaya di pesisir Pantai Pemalang menyusun kekuatan dengan melatih para pemuda setempat berperang. Setelah beberapa saat, Pangeran Purbaya memiliki banyak pasukan dengan jumlah besar. Bahkan, pasukan yang sebelumnya tidak mau berperang, bergabung dengan pasukan Pangeran Purbaya.
Pasukan Pangeran Purbaya berangkat untuk menumpas pemberontak Salingsingan. Dengan jumlah pasukan besar, Pangeran Purbaya berhasil menumpas pemberontak tersebut. Lantaran berhasil, Pangeran Purbaya menemui Nyai Tanjang untuk berterimakasih. Nyai Tanjang diberikan kenang-kenangan berupa Keris Simongklang. Pangeran Purbaya juga menyampaikan jika sudah tidak kuat memegang Keris Simongklang, maka diserahkan kepada Bupati Pemalang.
Pangeran Purbaya juga berpesan agar tidak memberitahukan asal usul pusaka Keris Simongklang. Pangeran Purbaya juga menyampaikan pada pasukannya, jika bukan karena Nyai Tanjang yang memiliki “Iduh Eri” atau dalam bahasa Indonesia Ludah Duri. Artinya, Iduh adalah ucapan, dan Eri artinya penghalang yang bermakna jika perkataan Nyai Tanjang yang menghalangi Pangeran Purbaya agar tidak diketahui Salingsingan, maka sudah dibunuh.
Perkataan “Iduh Eri” berkembang menjadi Widuri. Nyai Tanjang yang telah menyelamatkan Pangeran Purbaya mendapatkan julukan Nyai Widuri.
Usai Pangeran Purbaya pergi ke timur, Nyai Tanjang pulang kerumahnya. Suaminya, curiga karena Nyai Tanjang atau Nyai Widuri pulang membawa keris. Karena janjinya terhadap Pangeran Purbaya untuk tidak memberi tahu asal usul keris itu, terjadilah pertengkaran suami dan istri. Nyai Widuri dituduh selingkuh dengan Pangeran Purbaya. Suami istri itu berebut keris, Kakek Tanjang, suami Nyai Widuri yang umurnya jauh lebih tua, mendapatkan selongsong keris dan Nyai Widuri mendapatkan keris Simongklang. Selongsong keris itu jatuh ke tanah yang mengakibatkan keluarnya mata air.


