Tegal  

Antusias Warga Tegal untuk Kelola Sampah Meningkat

Anggota KSM Slerok mengolah sampah menggunakan alat baru di TPS3R Slerok, Selasa 23 Desember 2025.

Namun, pengelolaan administrasi dan hasil penjualan olahan sampah masih di tangani pemerintah karena KSM masih dalam masa transisi dan belum sepenuhnya di kukuhkan oleh DLH.

Dalam operasional sehari-hari, TPS3R Slerok menerima kiriman sampah dari 30 penggerobak sampah yang tersebar di setiap RW se-Kelurahan Slerok.

Sampah di kirim sejak pagi hingga sore hari dengan total volume mencapai 1,5 ton per hari.

Dengan dukungan mesin pengolahan baru, pengelolaan sampah kini jauh lebih optimal.

Sekitar 70 persen sampah berhasil di pilah antara organik dan anorganik. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen sampah plastik di olah menjadi Refuse Derived Fuel atau RDF yang kemudian di kirim ke Cilacap.

Sementara itu, sekitar 20 persen sampah di olah menjadi kompos dan sisanya sekitar 10 persen merupakan residu berbahaya atau B3 yang di angkut DLH ke TPA Bokong Semar.

BACA JUGA :  12 Kios Pasar Malam Kota Tegal Terbakar

“Jadi sampah dari penggerobak langsung di masukkan ke mesin, nanti otomatis terpilah antara plastik dan organik,” terang Santoso.

Hasil olahan sampah plastik yang sudah dalam kondisi kering dan berbentuk balokan, memiliki nilai ekonomi sekitar Rp 16 ribu per kilogram.

Meski saat ini hasil penjualan masih di kelola pemerintah, ke depan di harapkan KSM dapat mengambil peran lebih besar.

“Harapannya nanti pengelolaan bisa di lakukan oleh KSM, mungkin dengan sistem bagi hasil. Karena yang bekerja langsung di lapangan kan KSM,” pungkas Santoso. (**)