SEMARANG, smpantura – Menyambut lonjakan arus Natal dan Tahun Baru, Gubernur Jawa Tengah mengingatkan pentingnya aspek kelaikan moda transportasi. Beliau meminta perusahaan otobus dan jasa perjalanan memastikan kendaraan serta pengemudinya dalam keadaan siap tempur demi meminimalisir risiko kecelakaan di jalan raya.
Imbauan tersebut di sampaikan menyusul kecelakaan tunggal bus PO Cahaya Trans di simpang susun exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari. Yang menyebabkan 16 penumpang meninggal dunia dan 18 lainnya mengalami luka-luka.
Gubernur menegaskan, kelelahan pengemudi masih menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas. Karena itu, pengemudi tidak boleh di paksakan untuk terus melaju apabila kondisi fisik tidak memungkinkan.
“Kalau memang lelah atau sudah di titik jenuh, istirahat. Jangan di paksakan, baik itu angkutan umum maupun kendaraan pribadi,” tegasnya.
Ia menyampaikan, Jawa Tengah sebagai jalur lintasan nasional telah menyiapkan berbagai fasilitas istirahat yang dapat di manfaatkan pengemudi selama perjalanan.
“Jawa Tengah ini jalur nasional. Titik lelah dan titik jenuh sudah kami siapkan. Silakan mampir di rest area, hotel, UMKM, atau warung-warung,” ujarnya.
Menurut Luthfi, kecelakaan lalu lintas umumnya berawal dari pelanggaran, seperti mengemudi dalam kondisi mengantuk atau kendaraan yang tidak dalam kondisi prima.
“Timbulnya kecelakaan lalu lintas itu pasti ada pelanggaran, di antaranya mengemudi dalam kondisi ngantuk atau kendaraan kurang fit,” katanya.
Untuk mendukung keselamatan selama arus Nataru, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiagakan posko terpadu di terminal-terminal.


