SLAWI, smpantura – Pasar Slumpring di kaki Gunung Slamet Jawa Tengah tepatnya di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, cocok untuk Liburan Natal dan Tahun Baru 2026. Selain menyuguhkan nuansa asri, Pusat Slumpring juga menyajikan makanan dan jajanan tradisional yang jarang di jumpai di pasaran.
Pasar Slumpring jadi icon baru di Kabupaten Tegal, karena ciri khasnya yang menjual makanan dan jajanan tradisional, seperti nnasi tiwul, nasi jagung, kupat tahu, pecel, hingga camilan seperti klepon, kue putu, cenil, dan minuman seperti teh poci, wedang tape, dan bandrek. Makanan yang di sajikan sudah sulit di peroleh di pasaran. Bagi orang tua menjadi nostalia, bagi anak muda sensasi baru.
Di bawah rerimbunan pohon bambu, Pasar Slumpring menghadirkan suasana baru yang asri dan adem. Bahkan, bagi Gen-Z jadi tempat nongkrong yang Instagramable. Bahkan, beberapa artis nasional sudah hadir di Pasar Slumpring, di antaranya Tri Utami, Siti KDI, Dedy Irama (adik Rhoma Irama), Anisa Bahar, dan Tiwi Jejak Petualang. Mantan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno juga telah menginjakkan kakinya di Pasar Slumpring.
Pasar ini menjadi satu lokasi dengan Tuk Mudal, mata air jernih dari lereng Gunung Slamet. Namun, Pasar Slumpring hanya buka setiap akhir pekan dan hari libur.
Gagasan
Gagasan ini bermula dari Abdul Khayyi, yang dulu menjadi Kepala Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa yang melihat potensi wisata desa bukan hanya sebagai destinasi, tetapi juga sebagai gerakan ekonomi mandiri.
“Jadi di sini yang berjualan itu harus warga desa dan Itu menjadi syarat utama sejak awal di gagasnya Wisata Desa Slumpring,” ujar Abdul Khayyi.


