TEGAL, smpantura – Salah satu bangunan di Jalan Udang Nomor 8 Kota Tegal ini, terlihat unik dan megah. Di atas gerbangnya bertuliskan Meta Vihara, dengan warga dasar biru.
Bangunan ini ternyata menjadi saksi sejarah perjalanan komunitas umat Buddha di Kota Tegal. Ya, Meta Vihara ini merupakan pusat ibadah bagi umat Budha di Kota Bahari. Keberadaannya memiliki sejarah panjang.
Guru agama Buddha di Meta Vihara Ismadi menuturkan, nama Meta ini berasal dari Bahasa Pali. Artinya, cinta kasih. Penulisan memang menggunakan huruf V. Namun untuk membacanya berbeda. Tertulis Meta Vihara, tetapi pengucapannya atau pembacaannya Meta Wihara.
“Dulu Meta Wihara ini belum berada di sini. Lokasinya ada di sebelah gudang rokok Gudang Garam di kawasan Jalan MT Haryono Kota Tegal,” ungkap Ismadi kepada smpantura.news, Rabu (17/12/2025).
Ia menjelaskan, awal Meta Vihara ini berada di sebuah bangunan bekas gudang milik umat. Bangunan ini berciri tembok berwarna putih dengan genteng cokelat. Lokasinya berada di kawasan perempatan dekat Gudang Garam. Pada masa itu, komunitas umat Buddha di Kota Tegal belum terbentuk secara resmi.
“Waktu itu belum ada komunitas umat Buddha di Kota Tegal. Jadi umat yang ada memakai gudang tersebut untuk menginap sekaligus beribadah,” tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, cerita Ismadi, kegiatan ibadah mulai rutin di lakukan. Bahkan, di sepakati nama Meta Vihara Tegal sebagai identitas tempat ibadah ini. Namun kondisi gudang yang pengap dan kurang layak membuat umat merasa tidak nyaman.
“Bayangkan saja, dulu ini benar-benar gudang luas dan kosong. Hanya ada satu rupang di bagian atas. Tidak ada sekat, hanya lapangan besar,” kenang Ismadi.


