Budaya  

Saresehan Budaya Lintas Generasi Tegal Dihadiri Budayawan Ngatawi Al Zastrow

SARESEHAN : Budayawan Dr Ngatawi Al Zastrow tampil di Saresehan Budaya Lintas Generasi di Gedung Rakyat Slawi, Kabupaten Tegal, Minggu malam (7/12/2025).

SLAWI, smpantura – Budayawan Dr Ngatawi Al Zastrow asal Jakarta hadir di Saresehan Budaya Lintas Generasi yang di gelar di Gedung Rakyat Slawi, Kabupaten Tegal, Minggu malam (7/12/2025). Kegiatan kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan RI, Dewan Kesenian Kabupaten Tegal dan Dewan Kebudayaan Kabupaten Tegal itu, merupakan rangkaian Peresmian Gedung Rakyat Kabupaten Tegal pada Selasa (2/12/2025).

Saresehan Budaya Lintas Generasi yang di moderatori Dr Syamsul Falah MHI juga di hadiri Wakil Bupati Tegal, Ahmad Kholid. Saresehan Budaya Lintas Generasi di awali dengan doa bersama untuk bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

Ngatawi Al Zastrow yang juga mantan Ketua Lesbumi periode 2004-2009 itu, mengawali dialog dengan menyampaikan cerita analogi. Sebuah bangsa katak yang melihat gemerlap kemajuan bangsa ular. Bahkan, bangsa katak bekerja keras untuk menjadi bangsa ular, karena cara jalan ular yang cepat, gesit dan lincah. Bangsa katak rela meninggalkan kebiasannya berjalan melompat agar bisa seperti bangsa ular.

BACA JUGA :  Cara Unik Orang Jawa Menghindari Hujan Saat Perjalanan

“Sekarang ini, ada bangsa yang mirip dengan bangsa katak, karena kagum dengan bangsa ular. Mereka rela memotong potensi pada dirinya, dan tidak melatih meloncor setinggi-tingginya. Ini yang di namakan longsor dan tsunami budaya,” kata Kang Zastrow panggilan akrab Direktur Budaya Universitas Indonesia ini.

Kang Zastrow yang juga Funder Musik Ageng Ganjur ini, menilai kebudayaan merupakan mata air yang tumbuh menjadi benih-benih peradaban di masyarakat. Namun, mata air kebudayaan di sumbat dengan sampah dari peradaban bangsa lain. Dari Bangsa barat, sampah dari kapitalisme datang, dan bangsa timur datang sampah Wahabi, fundamentalisme dan sampah lainnya.