Dampak Nyata Program Irigasi Ahmad Luthfi: Petani Pekalongan Panen Lebih Baik dan Lebih Sering.

PEKALONGAN, smpantura – Program rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi inisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi kini dirasakan manfaatnya secara langsung oleh petani.

Di Kabupaten Pekalongan, khususnya Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, para petani telah menikmati kemudahan akses air yang signifikan setelah menerima bantuan pembangunan irigasi tersier.

Kelancaran pasokan air ini tidak hanya mengatasi masalah kekeringan sawah, tetapi juga berhasil meningkatkan frekuensi dan kualitas hasil panen mereka secara keseluruhan.

Kemudahan mendapat air tersebut membuat petani mampu meningkatkan kuantitas masa tanam. Bahkan juga mempengaruhi kualitas hasil panen.

Eko Supriyadi, Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Krandon, mengatakan, sebelum mendapatkan bantuan pembangunan irigasi, aliran air hanya mampu mengairi 20 hektare. Setelah ada jaringan irigasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kini 40 hektare lebih yang diairi.

BACA JUGA :  Dunia Usaha Apresiasi Laju Ekonomi Jateng yang Tumbuh 5,28 Persen

“Ini sangat bagus dan sangat berguna bagi petani. Bahkan air yang mengalir dari jaringan irigasi itu, juga dapat mengairi sawah sampai ke desa tetangga,” kata Eko, Selasa, 11 November 2025.

Dijelaskan, hingga saat ini ada 60 lebih petani di desanya yang dapat memanfaatkan air dari saluran irigasi untuk mengairi sawahnya.

“Cerita petani kesulitan mendapatkan air, tidak ada lagi. Petani di sini sangat senang dan merasa diperhatikan pemerintah,” lanjutnya.

Rustayin, petani di Desa Krandon, mengatakan, bantuan saluran irigasi tersebut membuat air mudah dan hasil panen melimpah. Dari masa tanam hanya dua kali, kini bisa dilakukan tiga kali dalam setahun. Selain itu, hasil panen yang mulanya hanya 6 ton per hektare, bertambah menjadi 7 ton lebih.